Manusia tuh emang harus selalu belajar ya. Kapanpun dan
dimanapun. Kayak sekarang nih, biar juga sebenarnya lagi libur kuliah berkepanjangan
yang kayaknya kok enggak selesai-selesai, ada aja yang bisa gue pelajarin.
Gaya banget ya pembukaan tulisan gue kali ini.
Tapi serius deh, ketika gue sadar gue akhirnya mendapatkan
sesuatu, rasanya kayak bahagia gitu. Bertambah lagi ilmu gue akan sesuatu hal.
Kayak liburan kali ini, gue dapet pelajaran tentang bagaimana belajar tentang
orang lain, terlebih diri sendiri ;)
Kita hidup pasti sama orang lain kan. Mau menolak sekuat
apapun, kita enggak bisa hidup cuma sendirian di dunia ini. Ada keluarga,
pastinya, dari lingkup yang paling kecil. Ada sahabat atau teman-teman. Ada
tetangga. Dan manusia-manusia lainnya.
Kali ini gue mau bahas manusia yang sering disebut sebagai
orang terdekat kita juga, yak, pacar muehehehe.
Dosen gue dulu pernah ngomong kalau banyak banget yang bisa
didapatkan ketika kita punya hubungan dekat dengan seseorang, salah satunya
pacar. Kenapa? Karena kita bisa belajar tentang orang lain. Belajar mengerti
orang lain. Belajar berbagi dengan orang lain. Dan yang terpenting, kita bisa
lebih mengenal diri sendiri. Ada dosen lain juga yang pernah "curhat", katanya dia sampai sekarang belum sepenuhnya mengenal istrinya sendiri. Padahal dia psikolog. Padahal udah bersama-sama juga selama puluhan tahun. Jadi menurut dia, butuh waktu buat seumur hidup untuk memahami seorang individu dengan baik.
Banyak hal yang emang gue pelajarin dari hubungan gue sama
dia.
Pertama, gue belajar tentang keterbukaan. Dari awal kita
selalu jujur-jujuran sih tentang segala hal. Apa yang dirasain masing-masing pasti
diceritain ke yang lain. Kita jadi jarang banget berantem. Kesel-kesel gitu
pernah lah, tapi biasanya ya gue jujurin biar enggak keulang. Vice versa.
Nah, tapi timbul masalah baru. Gue jadi sering baper hahaha :’) engga tau
kenapa. Terus tadi siang baru dapet jawabannya. Bermula dari buka link website
yang suka bahas tentang relationship gitu. Nemu kalimat gini,
“Relationships
are also where we are most vulnerable” (Shumate, 2015).
Gue sangat mengamini kalimat itu sih haha. Ketika kita
berhubungan sama orang lain, kemudian terbuka apapun dengan pasangan, di satu
sisi kita harus siap risikonya. Risiko sakit hati, misalnya. Ya sebenarnya tinggal kita
yang pinter-pinter cari cara gimana buat engga baper-baper amat jadi orang :’)
Intinya dari sini, semakin kita terbuka, semakin sehat
hubungan kita dengan pasangan. Karena semua hal bisa terkomunikasikan dengan baik. Ya tentu
kita udah cukup dewasa untuk nentuin apa yang harus dijujurin. Tapi kalau udah menyangkut tentang hubungan berdua,
lebih baik dijujurin sih.
Kedua, gue belajar tentang menjadikan kebahagiaan bersama pasangan
bukan satu-satunya hal yang penting. Gini, sebelum kita bertemu mereka, kita juga
punya kehidupan lain kan? Kehidupan bersama keluarga, bersama sahabat, dan yang
lainnya. Jangan sampai ketika bertemu sama pasangan, kita ngerasa hidup kita
sekarang hanya bersama dia. Gue belajar tentang bagaimana tetap menjadi diri
gue ketika sekarang akhirnya sudah bersama pacar. Gue tetep jalan sama sahabat.
Gue tetep nyisihin waktu buat keluarga. Enggak semua waktu gue pake cuma buat
jalan-jalan sama dia.
Misal, gue suka The Script dari dulu. Terus ketemu pacar
yang sekarang dan dia enggak terlalu suka The Script . Itu bukan berarti
membuat gue melupakan The Script. Gue akan terus suka The Script dan gue juga berusaha
suka dengan apa-apa aja yang dia sukai. Dengan harapan kita bisa saling
berbagi.
Intinya, jadiin pacar sebagai bagian dari keseluruhan hal
yang bikin hidup kita bahagia. Bukan sebagai keseluruhan kebahagiaan kita.
Ketiga, gue belajar tetap menjadi diri sendiri. Akhir-akhir
ini jujur gue suka kayak mencari sebenarnya gue itu harus seperti apa. Gue merasa
belum unik menjadi sebuah pribadi. Tapi tiba-tiba tadi sore diingetin pacar
buat tetep jadi diri gue yang sekarang. Karena, ya, dia bisa sayang gue karena
gue yang seperti ini, bukan gue yang mencoba menjadi orang lain. Cukup
tertampar sih tapi sangat berterima kasih dan bersyukur juga ada yang masih mau
ngingetin kayak gitu :’)
Tiga itu dulu yang bisa gue tulis. Wogh, dah lama juga enggak nulis di sini ya hahaha. Doakan gue untuk rajin nulis di sini lagi :3
Liburan masih lama, ya, btw...
- Deska
Tidak ada komentar:
Posting Komentar