Selasa, 10 Februari 2015

1/3

05:02 a.m.
11 Missed Calls. Aku langsung terduduk bangun melihat layar kaca pada genggamanku. Astaga, aku baru bangun setelah lebih dari 10 kali dia meneleponku. Cepat-cepat aku memberi kabar bahwa aku telah terbangun, dan tak lupa mengucap terima kasih. Dia membalas  memberi kabar akan segera berangkat dari rumahnya. Aku kembali terkaget. Sepagi itu?!

05:04 a.m.
Kakiku dipaksa menginjak lantai yang dingin untuk berjalan 4 langkah dari tempat tidur menuju toilet. Air yang aku pakai untuk bersuci lebih dingin lagi ternyata. Cepat-cepat aku menunaikan kewajibanku dan tak lama kemudian aku mendapati diri sudah berbaring kembali di kasur.

06:31 a.m.
Suara rintik hujan menyadarkanku. Ah, hari ini hujan kembali muncul. Setelah 6 jam yang lalu baru berhenti mengunjungi bumi terus-menerus selama 24 jam. Entah karena langit akhir-akhir ini sedang terlalu sedih atau senang hingga harus mengeluarkan tangisannya. Hawa dingin semakin terasa. Aku menarik selimut lebih atas lagi.

06:48 a.m.
Aku kembali terbangun karena suara dari telepon genggamku. Kali ini nyawaku hampir terkumpul semua. Satu jam 12 menit lagi sebelum kelas hari ini dimulai. Ada 4 pesan LINE. Dari dia. Jam 05:35 memberi kabar bahwa ia sudah tiba di stasiun. Oh, iya, sebelumnya kami memang sudah berjanji untuk sarapan bersama sebelum pergi ke kampus. Jam 6:45 ia kembali bertanya kepadaku yang masih tidur saat itu. Haha, maafkan aku :( aku langsung bergegas mandi, walaupun, sekali lagi, air sangat dingin.

06:57 a.m
Ia memberi kabar sudah berada di depan kosan. Aku merapihkan semua hal yang perlu dirapihkan dengan cepat. Tak enak membiarkan seseorang menunggu. Hujan masih turun dan bertambah deras.

07:05 a.m.
Aku keluar. Dia sedang berteduh di warung kecil depan kosan. Bergegas aku menghampirinya dan berulang kali berkata, “Maaf”. Kemudian dia malah mengajakku untuk bersalaman sambil berkata, “selamat ya”. Di tangannya ada sebuah kertas yang dilipat dan diberikan kepadaku. Aku bingung, dan bertanya, “apa ini?” “buka saja,” katanya. Lalu sambil berjalan di bawah payung berdua dengannya, aku membuka lipatan kertas tersebut. Begini tulisannya;

You made my day. Thank you :)
Dia mencuri start kali ini dengan mengucapkan secara lebih dulu dan langsung. Hahaha. Tak apa, hal-hal kecil yang gampang untuk membuat seorang Deska senang :) terima kasih, ya, biarpun aku tahu itu pasti dibuatnya ketika di stasiun, saat sedang menungguku yang masih tidur sekaligus menunggu hujan reda :p Selamat 1/3 tahun :)

4 komentar: