Sabtu, 21 Februari 2015

Yah, Ketahuan



Senin, 16 Februari 2015
17:38

Percakapan ini terjadi saat kelas terakhir saya di hari itu hampir selesai. Sambil menahan sakit perut yang entah karena apa hari itu (belakangan diketahui sakit perut itu karena penyakit bulanan-ku datang keesokan harinya), saya terlibat percakapan singkat dengan seseorang. Percakapan ini dimulai dengan adanya perintah dari Mbak Dosen untuk menuliskan sebanyak-banyaknya kata yang mendeskripsikan diri masing-masing selama 5 menit. Setelah 5 menit, Mbak Dosen meminta kertas tersebut dikumpulkan.

B: Des, des, nih nitip tolong kasihin tapi jangan diliat ya gue malu (menyodorkan kertas-nya sambil dilipat).
D: Iye iye selow aja.
A: Ah, gue mah selow-selow aja orang baca apa yang gue tulis. Bukan rahasia lagi abisan haha (tertawa).
D: Wah iya sama banget hahaha (ikut tertawa)
A: Gue mah bodo amat deh orang tau juga. Gue kadang malah seneng.
D: Wah lo orangnya suka ya kalo dikepoin? (nebak ngasal) (ngelanjut ngomong aja)
A: Iya, lo juga ya?
D: Iya, bahkan nih ya gue seneng malah kalo ada orang yang kepo galeri di HP gue (lah gue jujur amat ya)
A: Eh anjir kok lo jujur amat des? Gue juga gitu sama tapi gak sejujur lo des haha.
D: Nah tapi sekarang udah ketauan kan hahaha.
A: Iya gara-gara kejujuran lo nih. Eh nanti lo pulang ke arah mana?
D: Loh? Hahaha (gue pun tertawa ngakak)

Ket:
D = Deska
A = Teman Deska
B = Teman Deska juga tapi di cerita ini peran doi enggak penting :v

Dialog di atas enggak penting ya xD A itu seorang teman yang sebenarnya tidak terlalu deket sama saya di kampus. Tapi dia orangnya supel dan senang ngajak ngobrol. Saya sejujurnya kaget bisa ngobrol layaknya orang dekat seperti itu haha. 2 hari kemudian, saat saya keluar suatu kelas, tiba-tiba saya disapa oleh dia. Hal sesederhana yang membuat saya senang :)   

- Deska

Selasa, 10 Februari 2015

1/3

05:02 a.m.
11 Missed Calls. Aku langsung terduduk bangun melihat layar kaca pada genggamanku. Astaga, aku baru bangun setelah lebih dari 10 kali dia meneleponku. Cepat-cepat aku memberi kabar bahwa aku telah terbangun, dan tak lupa mengucap terima kasih. Dia membalas  memberi kabar akan segera berangkat dari rumahnya. Aku kembali terkaget. Sepagi itu?!

05:04 a.m.
Kakiku dipaksa menginjak lantai yang dingin untuk berjalan 4 langkah dari tempat tidur menuju toilet. Air yang aku pakai untuk bersuci lebih dingin lagi ternyata. Cepat-cepat aku menunaikan kewajibanku dan tak lama kemudian aku mendapati diri sudah berbaring kembali di kasur.

06:31 a.m.
Suara rintik hujan menyadarkanku. Ah, hari ini hujan kembali muncul. Setelah 6 jam yang lalu baru berhenti mengunjungi bumi terus-menerus selama 24 jam. Entah karena langit akhir-akhir ini sedang terlalu sedih atau senang hingga harus mengeluarkan tangisannya. Hawa dingin semakin terasa. Aku menarik selimut lebih atas lagi.

06:48 a.m.
Aku kembali terbangun karena suara dari telepon genggamku. Kali ini nyawaku hampir terkumpul semua. Satu jam 12 menit lagi sebelum kelas hari ini dimulai. Ada 4 pesan LINE. Dari dia. Jam 05:35 memberi kabar bahwa ia sudah tiba di stasiun. Oh, iya, sebelumnya kami memang sudah berjanji untuk sarapan bersama sebelum pergi ke kampus. Jam 6:45 ia kembali bertanya kepadaku yang masih tidur saat itu. Haha, maafkan aku :( aku langsung bergegas mandi, walaupun, sekali lagi, air sangat dingin.

06:57 a.m
Ia memberi kabar sudah berada di depan kosan. Aku merapihkan semua hal yang perlu dirapihkan dengan cepat. Tak enak membiarkan seseorang menunggu. Hujan masih turun dan bertambah deras.

07:05 a.m.
Aku keluar. Dia sedang berteduh di warung kecil depan kosan. Bergegas aku menghampirinya dan berulang kali berkata, “Maaf”. Kemudian dia malah mengajakku untuk bersalaman sambil berkata, “selamat ya”. Di tangannya ada sebuah kertas yang dilipat dan diberikan kepadaku. Aku bingung, dan bertanya, “apa ini?” “buka saja,” katanya. Lalu sambil berjalan di bawah payung berdua dengannya, aku membuka lipatan kertas tersebut. Begini tulisannya;

You made my day. Thank you :)
Dia mencuri start kali ini dengan mengucapkan secara lebih dulu dan langsung. Hahaha. Tak apa, hal-hal kecil yang gampang untuk membuat seorang Deska senang :) terima kasih, ya, biarpun aku tahu itu pasti dibuatnya ketika di stasiun, saat sedang menungguku yang masih tidur sekaligus menunggu hujan reda :p Selamat 1/3 tahun :)